Dengan total produksi sebesar 42,02 juta ton,
Indonesia menjadi negara produsen minyak sawit terbesar didunia dan sekaligus
menyumbang devisa paling besar untuk negara yakni mencapai USD 22,9 miliar. Fakta inilah yang terus mendorong seluruh
masyarakat Indonesia dalam melakukan pengembangan terbaru dalam industri
pengelolaan kelapa sawit. Di Indonesia terdapat total 14,03 juta hektare lahan
kelapa sawit yang harus terus dikembangkan sehingga produksi hasil dari kelapa
sawit dapat terus ditingkatkan dari tahun ke tahun.
Dalam
usaha melakukan pengembangan kelapa sawit di Indonesia, para pelaku industri
akan terus dihadapkan dengan tantangan- tantangan yang menghadang misalnya
seperti saat ini adanya banyak tuntutan agar industri kelapa sawit ikut
berkontribusi dalam pencapaian target pembangunan berkelanjutan atau
sustainable development goals dan juga sekarang ini sedang maraknya black
campaign kelapa sawit Indonesia baik secara internal maupun eksternal. Lalu hingga saat ini bagaimana kontribusi
industri kelapa sawit dalam menjawab tantangan yang ada ? Baik yang pertama
dimulai dari tantangan industri kelapa sawit dalam berkontribusi pada
pencapaian target pembangunan berkelanjutan atau yang sering disebut SDGs.
Terdapat 17 program dari SDGs yang diharapkan sawit dapat berkontribusi
didalamnya, adapun beberapa program yang mana sawit telah ikut berkontribusi
antara lain seperti program Life On Land, sawit ikut berkontribusi terhadap
ekosistem. Pada kondisi dilapangan para pelaku industri kelapa sawit berkomitmen
untuk terus bersinergi dengan lingkungan seperti tidak melakukan pembakaran
hutan, tidak melakukan eksploitasi pada hutan sawit yang berlebihan dan tidak
mendirikan perkebunan kelapa sawit dilahan gambut selain itu pula dengan menjalankan program- program
konservasi untuk melestarikan ekosistem seperti dengan melakukan pemantauan
secara berkala dan menjalankan manajemen pengolahan ekosistem yang baik ju.
Program SDGs lainnya yang diharapkan dapat terlaksana melalui program kelapa
sawit adalah pengentasan kemiskinan dan mengatasi kesenjangan dan
ketidaksetaraan. Menurut hasil analisis kuantitatif lembaga penelitian ekonomi
dan masyarakat Universitas Indonesia melalui kontribusi kelapa sawit telah
menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia sebesar 0,05 % serta
menurunkan tingkat pengangguran sebesar 0,02%. Tantangan lainnya yang
dihadapkan pada industri kelapa sawit Indonesia adalah adanya black campaign
atau kampanye hitam, black campaign yang sering ditemui antara seperti adanya
konversi lahan dari hutan tropis, pemusnahan beberapa spesies fauna dan
perubahan iklim. Black campaign inilah yang menyebabkan ketidakstabilan harga
minyak sawit di dunia.
Dengan
melakukan kerjasama antara pemerintah, pelaku industri dan masyarakat maka
bukan tidak mungkin seluruh tantangan yang ada dapat dilewati dengan baik.
Industri kelapa sawit merupakan salah satu pilar dari ekonomi negara jadi jika
sawit baik maka negara Indonesia akan menjadi negara yang hebat. Dalam menjawab
tantangan- tantangan yang ada harus dilakukan riset yang terencana, terstruktur
& terintegrasi dari seluruh lintas bidang sehingga diharapkan dari riset
yang dilakukan dapat ditemukan teknologi
yang inovatif untuk peningkatan produktivitas sawit yang efektif dan
efisiensien, dapat melakukan pengembangan mekanisasi dan otomasi proses
budidaya dan pengolahan berbasis sistem informasi guna mengantisipasi
permasalahan tenaga kerja dan juga dapat dikembangkan produk turunan
(oleopangan dan oleokimia), produk bioenergi dan limbah/produk samping (biomassa)
untuk peningkatan nilai ekspor produk sawit. Maka jika telah terjadi
hubungan keterkaitan yang baik antar
seluruh pihak niscaya menjadi negara maju karena produksi kelapa sawit yang
maksimal bisa terlaksana.
Harapan
akan terus ada pada industri kelapa sawit Indonesia, kedepannya persaingan
global akan jauh lebih ganas menata diri untuk berbenah dan melakukan perubahan
perlu dilakukan sehingga saat tiba persaingan tersebut kita tidak kalah. Harus
ada koneksi yang baik antar seluruh pihak sehingga peninggkatan industri kelapa
sawit Indonesia dapat dilakukan secara maksimal dan tepat guna.
Comments
Post a Comment